Tampilkan postingan dengan label info-indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label info-indonesia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Juni 2018

PASUKAN KHUSUS : DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR

PASUKAN KHUSUS : DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR



Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.
Densus 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.

Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit anti teror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45 – 75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas.
Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktifitas teror di daerah.Melakukan penangkapan kepada personil atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.

Satuan ini diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani pada tanggal 26 Agustus 2004. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian yang pernah mendapat pelatihan di beberapa negara.








Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No. 30/VI/2003 tertanggal 20 Juni 2003, untuk melaksanakan Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yaitu dengan kewenangan melakukan penangkapan dengan bukti awal yang dapat berasal dari laporan intelijen manapun, selama 7 x 24 jam (sesuai pasal 26 & 28). Undang-undang tersebut populer di dunia sebagai “Anti Teror Act”.

Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti Terror Act), yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88). Jadi arti angka 88 bukan seperti yang selama ini beredar bahwa 88 adalah representasi dari jumlah korban bom bali terbanyak (88 orang dari Australia), juga bukan pula representasi dari borgol.

Sabtu, 09 September 2017

Kapolri Jendral Tito Karnavian Kedatangan Tamu Kehormatan Abigiel Penyintas Autoimmune

Kapolri Jendral Tito Karnavian Kedatangan Tamu Kehormatan Abigiel Penyintas Autoimmune


Kapolri dikunjungi Abigiel




Jakarta - Kapolri Jendral Polisi H.Muhammad Tito Karnavian, PhD menerima tamu istimewa, Mohammad Abdullah Daud Abigiel penyitas autoimmune  berjenis Juvenile Rheumatoid heart disease.

Bocah berusia 8 tahun ini sangat kagum terhadap Tito, diawali dengan berbagai peristiwa yang diberitakan dan sepak terjang Tito dalam menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut, diantaranya ketika Tito sering muncul kala menangani unjuk rasa tanggal 2 Desember 2017, yang dihadiri jutaan masa dari berbagai pelosok Nusantara.

Abigiel sangat antusias ketika diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari Idolanesia Award Indonesia (IAI) 2017, yang diberikan diberikan kepada para penyintas dan pemerhati autoimun dari Marisza Cardoba Foundation (MCF) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Tidak hanya bahagia untuk menghadiri acara tersebut, Abigiel juga senang sekali karena berharap bisa bertemu Kapolri Tito Karnavian, sehingga ketika akan menaiki kereta api dari Stasiun Karang Asem Banyuwangi, dengan menggunakan masker muka dan membawa dua tas plastik dia memanggil ibunya untuk segera masuk ke dalam ruang tunggu."Ibu cepat nanti ketinggalan kereta api. Kalo telat aku nggak jadi ketemu Pak Tito,"katanya sebagaimana dikutip bloggerpolri.com

Abigiel diundang ke Mabes Polri, tanpa diberitahu akan bertemu Kapolri, dan kebahagiaanya tercurah ketika tanpa diduga Kapolri yang telah mengenakan peci untuk melaksanakan Sholat Jumat menemuinya di lorong ruang kerja Tito.

Kepada Tito, Abigiel menceritakan bahwa dirinya saat ini duduk di kelas 3 SD dan selalu mendapat nilai yang bagus, serta aktif dalam membuat blog namun belum di upload, dan ketika Tito menanyakan apa yang ingin diminta dari Kapolri, bocah kecil yang ingin menjadi Kapolri ini menjawab singkat, bahwa dirinya hanya ingin sehat. (adiru)

Berikut Foto-Foto saat Abigiel bertemu dengan Kapolri

Abigiel mengunjungi Kapolri





Jumat, 25 Agustus 2017

TIM SATGAS BERAS POLRES BOJONEGORO MELAKUKAN PENGECEKAN BERAS DI BULOG BERSAMA PERPADI DAN PENGEPUL

TIM SATGAS BERAS POLRES BOJONEGORO MELAKUKAN PENGECEKAN BERAS DI BULOG BERSAMA PERPADI DAN PENGEPUL


Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., S.IK., M.Si
Bojonegoro – Tim Satgas Beras Polres Bojonegoro melakukan pengecekan beras di Bulog Sub Divre V Bojonegoro bersama Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pedagang Beras Indonesia (Perpadi) dan pengepul beras yang ada di Kabupaten Bojonegoro untuk berkoordinasi terkait permasalahan beras yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro pada hari Senin (21/08/2017)  sekira pukul 13.00 WIB.

Terhadap permasalahan yang disampaikan diantaranya yaitu bahwa saat ini stok beras sudah menipis ditingkat penggilingan dan pengepul, selain itu harga beras yg sesuai spesifikasi dari bulog ditingkat penggilingan padi dan pengepul sudah mahal dengan harga Rp.8.100/Kg. sedangkan harga tersebut belum termasuk biaya operasional.

“Sedangkan Bulog mematok harga beras Rp.8.030/Kg, sehingga para pengepul dan penggilingan padi takut rugi apabila setor ke Bulog”, terang Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., S.IK., M.Si.

Kapolres Bojonegoro juga menyampaikan bahwa sampai saat ini, Bulog Sub Divre V Bojonegoro masih memiliki stok beras sejumlah 9.100.093 Kg, namun sejak diberlakukan HPP terbaru sebesar Rp. 8.030,-/Kg sampai sekarang Bulog Sub Divre V Bojonegoro belum ada penyerapan beras.

“Ada beberapa penggilingan padi dan itra kerja Bulog yang mengirimkan beras, namun ditolak karena tidak sesuai spesifikasinya”, imbuh Kapolres.
Tim Satgas Beras Polres Bojonegoro melakukan Pengecekan Beras di Bulog Bojonegoro

Dari hasil Koordinasi tersebut, Tim Satgas Beras akan terus melakukan koordinasi dengan Bulog untuk terus mendorong memenuhi stok beras sesuai target serta melakukan pengecekan dimasing-masing gudang beras dan tengkulak guna mendukung Bulog dalam memenuhi target stok beras di Kabupaten Bojonegoro.

“Kami akan terus berkoordinasi megatasi permasalahan ini”, tutup Kapolres Bojonegoro.

Kamis, 24 Agustus 2017

SARACEN, PENYEBAR HATE SPEECH YANG MEMILIKI RIBUAN AKUN DAN MEMASANG TARIF PULUHAN JUTA AKHIRNYA DITANGKAP POLISI

SARACEN, PENYEBAR HATE SPEECH YANG MEMILIKI RIBUAN AKUN DAN MEMASANG TARIF PULUHAN JUTA AKHIRNYA DITANGKAP POLISI


Tiga Tersangka Penyebar Hate Speech

KriminalMelawi - Tiga orang yang tergabung dalam jaringan penyebar ujaran kebencian atau Hate Speech dan konten SARA melalui media sosial yang bernama Saracen akhirnya ditangkap oleh polisi. Tiga orang tersebut diketahui berinisial JAS (32), MFT (44) dan SRN (32).

Tiga tersangka tersebut ternyata memang sengaja membuat konten ujaran kebencian dan SARA ini dijadikan ladang bisnis bagi Saracen, untuk bisa meraup keuntungan yang besar.

Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan bahwa anggota sindikat ini telah memiliki beragam konten hate speech sesuai dengan isu yang tengah berkembang. Kemudian mereka menawarkan jasa atau produk itu dalam bentuk sebuah proposal.

"Mereka menyiapkan proposal. Dalam satu proposal yang kami temukan, itu kurang lebih setiap proposal nilainya puluhan juta rupiah," kata Irwan di Kompleks Mabes Polri,  Jakarta Selatan, Rabu (23/8).

Sayangnya, Irwan enggan untuk menyebut siapa saja yang menjadi sasaran Saracen dalam pasar jual beli konten hate speech dan SARA ini. Pihaknya pun juga enggan untuk berspekulasi mengenai adanya kemungkinan politisi yang menjadi pemesan konten terlarang tersebut.

"Masih dalam pendalaman. Tapi kurang lebihnya seperti itu (melalui sistem pemesanan)," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Saracen memiliki akun yang mencapai ribuan. Dalam hal untuk memposting konten pro dan kontra terhadap suatu isu, mereka ini sudah berbagi tugasnya masing-masing.

"Misalnya kurang lebih 2.000 akun itu dia membuat meme menjelek-jelekkan Islam, ribuan lagi kurang lebih hampir 2.000 juga menjelek-jelekkan kristen. Itu yang kemudian tergantung pemesanan," tandasnya.

Tim Patroli Siber Polri Memperlihatkan Barang Bukti Kasus Saracen

Sementara itu, Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnomo menambahkan bahwa nominal yang ditawarkan oleh Saracen bisa mencapai Rp 100 juta dalam setiap proyek ujaran kebencian dan SARA.

"Dia menawarkan ya senilai Rp 75 juta sampai Rp 100 juta, itu atas proposal ya," tambah Susatyo.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman, terkait proposal yang dibuat oleh Saracen. Pihaknya juga masih terus menggali siapa saja yang pernah membeli jasa Saracen untuk menebar kebencian dan SARA ini.

"Makanya kami masih mendalami, karena kan kami belum cek betul apakah itu hanya ajuan mereka dan sebagainya," ujarnya.

Saat ini polisi masih terus mencari tersangka baru lain yang merupakan admin jaringan Saracen. Selain itu, polisi juga akan memburu pihak-pihak yang pernah memesan konten terlarang ini di Saracen.

"Ya kita akan kembangkan. Kita masih membidik admin-admin lain, atau group-group lain yang memiliki modus yang serupa dengan kelompok ini," pungkasnya.

Selasa, 15 Agustus 2017

Blogger Polri : Masyarakat Anti Berita Hoax yang di Inisiasi Polda Metro Jaya

Blogger Polri : Masyarakat Anti Berita Hoax yang di Inisiasi Polda Metro Jaya

Inisiasi PMJ untuk Masyarakat Anti Berita HOAX

kriminalmelawi : Jakarta, ( 14/8 ) Polda Metro Jaya meluncurkan Grup Blogger POLRI, yang mana bertujuan mengajak netizen yang pro dengan Polri untuk bersama-sama belajar menjadi seorang blogger sehingga bisa membantu penyebaran berita positif dan menekan berita-berita hoax yang belakangan ini semakin meresahkan.

Grup Blogger POLRI dipimpin oleh M. Khoirul Amin, S.H., S.Kom., M.Kom. yang juga merupakan sosok dibalik  programmer pembuat sistem C.I.S (Crime Investigation System) dan SKCK Online serta beberapa inovasi IT di dunia Kepolisian. Dan dalam grup Blogger POLRI, beliau dibantu oleh rekan-rekan blogger sahabatnya dalam mengedukasi para netizens.

Pada prinsipnya adanya blog-blog tersebut bertujuan agar  para netizen bisa menyampaikan ide dan hal positif tentang Polri kepada masyarakat serta masyarakat mengetahui mana informasi yang positif dan mana yang hoax. Blog pemberitaan akan lebih mudah menyebar selain dari sisi media sosial juga dari sisi blog-blog pada umumnya.

Keep Calm Fight HOAX Part 1
Keep Calm Fight HOAX Part 2
Keep Calm Fight HOAX Part 3